4 CARA KENAL KEAIBAN DIRI
1. Hampirkan diri pada guru atau orang berilmu yang dapat menyingkapkan sifat-sifat buruk yang bersarang dalam hati manusia. Guru akan memberitahu keaiban diri seseorang dan cara-cara mengubatinya.
2. Hendaklah mencari rakan karib yang boleh dipercayai, bijaksana dan lebih pengetahuan agamanya.Teman sebegini akan memerhatikan tingkah laku temannya dan jika terdapat perbuatan yang tidak elok, dia segera mengingatkannya.
3. Hendaklah berlapang dada apabila menerima teguran atau nasihat orang lain yang bersangkutan dengan perlakuan atau sifat aib yang terdapat dalam diri seseorang.
4. Hendaklah sentiasa bergaul dengan orang ramai. Lantaran sebarang perkara tercela yang dilihat pada orang lain akan menimbulkan pertanyaan kepada dirinya - adakah perkara tersebut ada pada diri aku? Sebab orang Mukmin adalah cermin kepada Mukmin yang lain.
Sesungguhnya tabiat dan sifat manusia di alam ini sama sahaja dalam menurut hawa nafsu. Setiap sifat yang ada pada orang lain, tidak mustahil terdapat juga pada diri sendiri. Malah mungkin lebih dahsyat daripada itu. Sebaik-baiknya telitilah diri sendiri dan bersihkan diri daripada mencela orang lain. Ingatlah, tiada cara yang lebih utama untuk mendidik diri selain mengenal keaiban diri terlebih dahulu.
Wednesday, January 12, 2011
Tuesday, January 11, 2011
Ulama Saka Nabi...!!!
Biografi Ringkas Imam Nawawi
Beliau adalah Yahya bin Syaraf bin Hasan bin Husain An-Nawawi Ad-Dimasyqiy, Abu Zakaria. Beliau dilahirkan pada bulan Muharram tahun 631 H di Nawa, sebuah kampung di daerah Dimasyq (Damascus) yang sekarang merupakan ibukota Suriah. Beliau dididik oleh ayah beliau yang terkenal dengan kesalehan dan ketakwaan. Beliau mulai belajar di katatib (tempat belajar baca tulis untuk anak-anak) dan hafal Al-Quran sebelum menginjak usia baligh.Ketika berumur sepuluh tahun, Syaikh Yasin bin Yusuf Az-Zarkasyi melihatnya dipaksa bermain oleh teman-teman sebayanya, namun ia menghindar, menolak dan menangis karena paksaan tersebut. Syaikh ini berkata bahwa anak ini diharapkan akan menjadi orang paling pintar dan paling zuhud pada masanya dan bisa memberikan manfaat yang besar kepada umat Islam. Perhatian ayah dan guru beliaupun menjadi semakin besar.
An-Nawawi tinggal di Nawa hingga berusia 18 tahun. Kemudian pada tahun 649 H ia memulai rihlah thalabul ilmi-nya ke Dimasyq dengan menghadiri halaqah-halaqah ilmiah yang diadakan oleh para ulama kota tersebut. Ia tinggal di madrasah Ar-rawahiyyah di dekat Al-Jami’ Al-Umawiy. Jadilah thalabul ilmi sebagai kesibukannya yang utama. Disebutkan bahwa ia menghadiri dua belas halaqah dalam sehari. Ia rajin sekali dan menghafal banyak hal. Ia pun mengungguli teman-temannya yang lain. Ia berkata: “Dan aku menulis segala yang berhubungan dengannya, baik penjelasan kalimat yang sulit maupun pemberian harakat pada kata-kata. Dan Allah telah memberikan barakah dalam waktuku.” [Syadzaratudz Dzahab 5/355].
Diantara syaikh beliau: Abul Baqa’ An-Nablusiy, Abdul Aziz bin Muhammad Al-Ausiy, Abu Ishaq Al-Muradiy, Abul Faraj Ibnu Qudamah Al-Maqdisiy, Ishaq bin Ahmad Al-Maghribiy dan Ibnul Firkah. Dan diantara murid beliau: Ibnul ‘Aththar Asy-Syafi’iy, Abul Hajjaj Al-Mizziy, Ibnun Naqib Asy-Syafi’iy, Abul ‘Abbas Al-Isybiliy dan Ibnu ‘Abdil Hadi.
Pada tahun 651 H ia menunaikan ibadah haji bersama ayahnya, kemudian ia pergi ke Madinah dan menetap disana selama satu setengah bulan lalu kembali ke Dimasyq. Pada tahun 665 H ia mengajar di Darul Hadits Al-Asyrafiyyah (Dimasyq) dan menolak untuk mengambil gaji.
Beliau digelari Muhyiddin (yang menghidupkan agama) dan membenci gelar ini karena tawadhu’ beliau. Disamping itu, agama islam adalah agama yang hidup dan kokoh, tidak memerlukan orang yang menghidupkannya sehingga menjadi hujjah atas orang-orang yang meremehkannya atau meninggalkannya. Diriwayatkan bahwa beliau berkata: “Aku tidak akan memaafkan orang yang menggelariku Muhyiddin.”
Imam An-Nawawi adalah seorang yang zuhud, wara’ dan bertaqwa. Beliau sederhana, qana’ah dan berwibawa. Beliau menggunakan banyak waktu beliau dalam ketaatan. Sering tidak tidur malam untuk ibadah atau menulis. Beliau juga menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, termasuk kepada para penguasa, dengan cara yang telah digariskan Islam. Beliau menulis surat berisi nasehat untuk pemerintah dengan bahasa yang halus sekali. Suatu ketika beliau dipanggil oleh raja Azh-Zhahir Bebris untuk menandatangani sebuah fatwa. Datanglah beliau yang bertubuh kurus dan berpakaian sangat sederhana. Raja pun meremehkannya dan berkata: “Tandatanganilah fatwa ini!!” Beliau membacanya dan menolak untuk membubuhkan tanda tangan. Raja marah dan berkata: “Kenapa !?” Beliau menjawab: “Karena berisi kedhaliman yang nyata.” Raja semakin marah dan berkata: “Pecat ia dari semua jabatannya!” Para pembantu raja berkata: “Ia tidak punya jabatan sama sekali.” Raja ingin membunuhnya tapi Allah menghalanginya. Raja ditanya: “Kenapa tidak engkau bunuh dia padahal sudah bersikap demikian kepada Tuan?” Raj apun menjawab: “Demi Allah, aku sangat segan padanya.”
Imam Nawawi meninggalkan banyak sekali karya ilmiah yang terkenal. Jumlahnya sekitar empat puluh kitab, diantaranya:
- Dalam bidang hadits: Arba’in, Riyadhush Shalihin, Al-Minhaj (Syarah Shahih Muslim), At-Taqrib wat Taysir fi Ma’rifat Sunan Al-Basyirin Nadzir.
- Dalam bidang fiqih: Minhajuth Thalibin, Raudhatuth Thalibin, Al-Majmu’.
- Dalam bidang bahasa: Tahdzibul Asma’ wal Lughat.
- Dalam bidang akhlak: At-Tibyan fi Adab Hamalatil Qur’an, Bustanul Arifin, Al-Adzkar.
Secara umum beliau termasuk salafi dan berpegang teguh pada manhaj ahlul hadits, tidak terjerumus dalam filsafat dan berusaha meneladani generasi awal umat dan menulis bantahan untuk ahlul bid’ah yang menyelisihi mereka. Namun beliau tidak ma’shum (terlepas dari kesalahan) dan jatuh dalam kesalahan yang banyak terjadi pada uluma-ulama di zaman beliau yaitu kesalahan dalam masalah sifat-sifat Allah Subhanah. Beliau kadang men-ta’wil dan kadang-kadang tafwidh. Orang yang memperhatikan kitab-kitab beliau akan mendapatkan bahwa beliau bukanlah muhaqqiq dalam bab ini, tidak seperti dalam cabang ilmu yang lain. Dalam bab ini beliau banyak mendasarkan pendapat beliau pada nukilan-nukilan dari para ulama tanpa mengomentarinya.
Adapun memvonis Imam Nawawi sebagai Asy’ari, itu tidak benar karena beliau banyak menyelisihi mereka (orang-orang Asy’ari) dalam masalah-masalah aqidah yang lain seperti ziyadatul iman dan khalqu af’alil ‘ibad. Karya-karya beliau tetap dianjurkan untuk dibaca dan dipelajari, dengan berhati-hati terhadap kesalahan-kesalahan yang ada. Tidak boleh bersikap seperti kaum Haddadiyyun yang membakar kitab-kitab karya beliau karena adanya beberapa kesalahan di dalamnya.
Komite Tetap untuk Riset Ilmiah dan Fatwa kerajaan Saudi ditanya tentang aqidah beliau dan menjawab: “Lahu aghlaath fish shifat” (Beliau memiliki beberapa kesalahan dalam bab sifat-sifat Allah).
Imam Nawawi meninggal pada 24 Rajab 676 H -rahimahullah wa ghafara lahu-.
Catatan: Lihat biografi beliau di Tadzkiratul Huffazh 4/1470, Thabaqat Asy-Syafi’iyyah Al-Kubra 8/395, dan Syadzaratudz Dzahab 5/354
***
Disusun Oleh: Ustadz Anas Burhanuddin, Lc.
Monday, January 10, 2011
Mamak...Nasihat Seminit...!!!
Rahsia Cinta Sesama Islam...
Memuliakan teman bererti menjaga dan menunaikan hak-hak mereka. Abdullah Nasih ‘Ulwan dalam Tarbiyatul ‘aulad fil Islam menyebutkan bahwa hak-hak tersebut adalah:
1. Mengucapkan salam ketika bertemu.
Rasulullah saw. iaitu, “Kalian tidak akan masuk surga sebelum kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sebelum kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu yang apabila kalian kerjakan, niscaya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian”. (H.R. Bukhari-Muslim)
2. Menjenguk Teman Ketika Sakit
Bukhari meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari bahwa Rasulullah saw bersabda, “Jenguklah orang yang sakit; beri makanlah orang yang lapar dan lepaskanlah orang yang dipenjara”.
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Hak seseorang Muslim terhadap Muslim lainnya ada lima; Menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan orang yang bersin”.
3. Mendoakan Ketika Bersin
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Apabila salah seorang di antara kamu bersin, hendaklah ia mengucapkan, Alhamdulillah (segala puji bagi Allah), dan saudaranya atau temannya hendaknya mengucapkan untuknya, Yarhamukallah (semoga Allah mengasihimu)’ Apabila teman atau saudaranya tersebut mengatakan, Yarhamukallah (semoga Allah mengasihimu), kepadanya, maka hendaklah ia mengucapkan, Yahdikumullah wa yushlihu balakum.
4. Menziarahi karena Allah
Ibnu Majah dan At-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa menjenguk orang sakit atau berziarah kepada seorang saudara di jalan Allah, maka ia akan diseru oleh seorang penyeru “Hendaklah engkau berbuat baik, dan baiklah perjalananmu, (karenanya) engkau akan menempati suatu tempat di surga”.
5. Menolong ketika kesempitan
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Ibnu Umar ra, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim lainnya, ia tidak boleh berbuat zhalim kepadanya dan tidak boleh menyia-nyiakannya (membiarkan, tidak menolongnya). Barang siapa menolong kebutuhan saudaranya maka Allah akan menolong kebutuhannya, barang siapa menyingkirkan suatu kesusahan dari seorang muslim, niscaya Allah akan menyingkirkan darinya suatu kesusahan di antara kesusahan-kesusahan hari kiamat. Dan barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi (aib)nya pada hari kiamat”
6. Memenuhi undangannya apabila ia mengundang
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra , bahwa Rasulullah saw. bersabda; Hak seseorang Muslim terhadap Muslim lainnya ada lima; Menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan orang yang bersin”
7. Memberikan ucapan selamat
Ad-Dailami meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, “Barang siapa bertemu saudaranya ketika bubar dari shalat Jum’at, maka hendaklah ia mengucapkan “Semoga (Allah) menerima (amal dan doa) kami dan kamu.
8. Saling memberi hadiah
At-Thabrani meriwayatkan dalam Al-Ausath dari Nabi saw, bahwa beliau bersabda, “Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai”
Ad-Dailami meriwayatkan dari Anas secara marfu’, “Hendaklah kalian saling memberi hadiah karena hal itu dapat mewariskan kecintaan dan menghilangkan kedengkian-kedengkian”
Imam Malik di dalam Al-Muwaththa’ meriwayatkan, “Saling bermaaf-maafkanlah, niscaya kedengkian akan hilang. Dan saling memberi hadiahlah kalian niscaya kalian akan saling mencintai dan hilanglah permusuhan.”
Sunday, January 9, 2011
Muhasabah Iman Cermin Nafsu...!!!
Wanita Muslimah Ahli Surga
Tentunya setiap wanita Muslimah ingin menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita ahli Surga adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya merupakan cerminan ketaatan yang dia miliki. Di antara ciri-ciri wanita ahli Surga adalah :
1. 1. Bertakwa.
2. 2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.
3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji bagi yang mampu.
4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa Allah melihat dirinya.
5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah, mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir Allah serta mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan kepadanya.
6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha memahaminya, berdzikir mengingat Allah ketika sendiri atau bersama banyak orang dan berdoa kepada Allah semata.
7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi mungkar pada keluarga dan masyarakat.
8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan seluruh makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan ternak yang dia miliki.
9. Menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, memberi kepada orang, menahan pemberian kepada dirinya, dan memaafkan orang yang mendhaliminya.
10. Berinfak, baik ketika lapang maupun dalam keadaan sempit, menahan amarah dan memaafkan manusia.
11. Adil dalam segala perkara dan bersikap adil terhadap seluruh makhluk.
12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta, saksi palsu dan menceritakan kejelekan orang lain (ghibah).
13. Menepati janji dan amanah yang diberikan kepadanya.
14. Berbakti kepada kedua orang tua.
15. Menyambung silaturahmi dengan karib kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga yang kami sadur dari kitab Majmu’ Fatawa karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11 halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah Ta’ala berfirman : “ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’ : 13)
Ahmed Bukhatir-Hizab
Mamak...Nasihat Seminit...!!!
10 saranan membantu memelihara gambaran diri
1. Bencilah dosamu, tapi jangan pernah membenci dirimu.
2. Cepatlah untuk menyesali kesalahan.
3. Apabila Rabb memberimu hidayah ,maka berjalanlah di dalam nur hidayah-Nya itu.
4. Berhentilah mengatakan hal-hal yang buruk tentang dirimu sendiri. Rabb mencintaimu dan tidaklah benar jika kamu membenci sesuatu yang Dia cintai. Dia mempunyai rancangan-rancangan yang indah bagimu, jadi kamu seolah-olah melawan-Nya jika kamu berbicara secara negatif mengenai masa depanmu sendiri.
5. Janganlah takut untuk mengaku bahwa kamu telah berbuat kesalahan, tapi janganlah selalu berprasangka bahwa kamulah yang salah setiap saat ada yang tidak benar.
6. Jangan terlalu memikirkan apa yang sudah kamu lakukan, baik yang benar mahupun yang salah; itu sama dengan memikirkan terus diri sendiri! Pusatkanlah segala pemikiranmu kepada Rabb Jalla Wa'ala!
7. Jagalah dirimu sendiri daripada segi fizikal. Manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya apa yang Rabb telah berikan padamu demi tugasmu, tapi janganlah menjadi terlalu obsesi dengan penampilanmu.
8. Janganlah berhenti untuk belajar tapi jangan sampai ilmu itu membuat kamu sombong. Rabb memakaikan kamu dengan ilmu bukan kerana apa yang ada di dalam kepalamu melainkan karena apa yang ada di dalam hatimu.
9. Sedarilah bahwa setiap bakat serta kelebihanmu itu adalah anugerah, bukanlah sesuatu yang kamu ciptakan sendiri; jangan pernah merendahkan orang lain yang tidak sanggup melakukan apa yang kamu dapat lakukan.
10. Janganlah meremehkan kelemahan-kelemahan dirimu.
Semoga bermanfaat....wallahua'lam....al-faqiru-faqir ilallah........
Muhasabah Iman Cermin Nafsu...!!!
Kisah Kebesaran Hati Seorang Ibu
Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas,cerdik, rajin dan semua perkara cukup sempurna. Setidaknya itulah pendapat awek-aweknya yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah di naikkan pangkat ke jawatan pengarah. Gajinya pun lumayan.
Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari pejabatnya. Jenis orangnya yang suka bergurau dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman-teman sepejabat senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan gadis-gadis perawan. Bahkan puteri pemilik perusahaan tempat dia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.
Di rumahnya ada seorang wanita tua yang nampaknya seram sekali. Sebahagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti luka yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit dibahagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka terbakar . Wanita tua ini betul-betul kelihatan seperti seekor raksasa yang menakutkan. Dia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari biliknya kalau tidak ada keperluan penting. Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be.
Walau demikian, si Ibu selalu setia melakukan pekerjaan rutin selayaknya sebagai ibu sepertimana ibu-ibu yang normal dan sihat. Membersihkan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang tinggi kepada satu-satu anaknya iaitu A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal seperti a anak muda lain. Keadaan Ibunya yang cacat dan menyeramkan itu membuatnya cukup payah untuk mengakuinya. Setiap kali ada teman atau rakan bisnes yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. “Dia tidak punya saudara, jadi saya belalah, kasihan.” jawab A be.
Hal ini sempat didengar dan diketahui oleh si Ibu. Tentu saja Ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari biliknya, takut anaknya susah untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya. Hari demi hari kemurungan si Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari katil usang. A be mulai kesusahan dalam mengurusi rumah, menyapu, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan ubat-ubatan buat si Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan susah sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali).
Hal ini membuat A be jadi seorang pemarah dan mengamuk dirumah. Pada suatu hari, saat ia mencari sesuatu dan menyepah-nyepah selongkar almari buruk milik Ibunya, A be terlihat sebuah kotak kecil. Didalam kotak tersebut hanya ada sebuah foto dan potonganal-Quran yang tampak usang. Bukannya berisi perhiasan seperti sangkaan A be. Foto berukuran pasport itu tampak seorang wanita cantik. Potongan al-Quran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan baju jubah yang basah merempuh api yang sudah rakus melahap rumah. Si wanita yang cantik tadi menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun.
Walaupun foto tersebut sudah buruk dan lama, A be sudah cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya. Spontan air mata A be menjurai keluar tanpa dapat ditahan. Dengan menggenggam foto buruk dan al-quran usang tersebut, A be terus langsung bersujud disamping katil buruk dengan tilam yang nipis milik si Ibu yang sedang terbaring. Sambil menahan sebak, dia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Si Ibu-pun juga ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. ” Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi”.
Setelah ibunya sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya membeli-belah ke supermarket juga pasaraya yang besar. Walaupun menjadi perhatian kebanyakan orang, A be tetap tidak malu membawa si Ibu tersebut sehinggakan peristiwa ini menarik perhatian para wartawan. Dan kisah ini dipaparkan ke dalam media cetak dan elektronik.
Teman-teman yang masih punya Ibu, mak, ummi, mami, bonda, mama atau apa saja gelaran yang diberikan kepada si Ibu di rumah, biar bagaimanapun keadaannya, segera bersujud memohon keampunan di hadapannya terhadap beribu-ribu dosa yang telah kita lakukan setiap hari samada kita sedar atau pun tak berapa nak sedar.. Selagi masih ada waktu. Jangan sia-sia kan budi jasa ibu selama ini yang merawat dan membesarkan kita tanpa jemu. Hargailah si Ibu selama mana mereka masih berada didalam dunia ini dan ingatlah bahawa kasih sayang seorang ibu sungguh mulia....
Friday, January 7, 2011
Muhasabah Iman Cermin Nafsu...!!!
Iman Semut vs Iman Manusia
Di zaman Nabi Allah Sulaiman berlaku satu peristiwa, apabila NabiAllah Sulaiman nampak seekor semut melata di atas batu; lantas Nabi
Allah Sulaiman merasa hairan bagaimana semut ini hendak hidup di atas
batu yang kering di tengah-tengah padang pasir yang tandus. Nabi
Allah Sulaiman pun bertanya kepada semut: " Wahai semut apakah engkau
yakin ada makanan cukup untuk kamu".
Semut pun menjawab: "Rezeki di tangan ALLAH, aku percaya rezeki di
tangan ALLAH, aku yakin di atas batu kering di padang pasir yang
tandus ini ada rezeki untuk ku". Lantas Nabi Allah Sulaiman pun
bertanya:
"Wahai semut, berapa banyakkah engkau makan? Apakah yang engkau gemar
makan? Dan banyak mana engkau makan dalam sebulan?"
Jawab semut: "Aku makan hanya sekadar sebiji gandum sebulan".
Nabi Allah Sulaiman pun mencadangkan: "Kalau kamu makan hanya sebiji
gandum sebulan tak payah kamu melata di atas batu, aku boleh tolong".
Nabi Allah Sulaiman pun mengambil satu bekas, dia angkat semut itu dan
dimasukkan ke dalam bekas; kemudian Nabi ambil gandum sebiji, dibubuh
dalam bekas dan tutup bekas itu. Kemudian Nabi tinggal semut didalam
bekas dengan sebiji gandum selama satu bulan.
Bila cukup satu bulan Nabi Allah Sulaiman lihat gandum sebiji tadi
hanya dimakan setengah sahaja oleh semut, lantas Nabi Allah Sulaiman
menemplak semut: "Kamu rupanya berbohong pada aku!. Bulan lalu kamu
kata kamu makan sebiji gandum sebulan, ini sudah sebulan tapi kamu
makan setengah".
Jawab semut: "Aku tidak berbohong, aku tidak berbohong, kalau
aku ada di atas batu aku pasti makan apapun sehingga banyaknya sama seperti
sebiji gandum sebulan, kerana makanan itu aku cari sendiri dan rezeki
itu datangnya daripada Allah dan Allah tidak pernah lupa padaku.
Tetapi bila kamu masukkan aku dalam bekas yang tertutup, rezeki aku
bergantung pada kamu dan aku tak percaya kepada kamu, sebab itulah aku
makan setengah sahaja supaya tahan dua bulan. Aku takut kamu lupa".
Itulah Iman Semut!!
IMAN MANUSIA??
Di zaman Imam Suffian, ada seorang hamba Allah yang kerjanya mengorek
kubur orang mati. Kerja korek kubur orang mati bukan kerja orang
ganjil. Bila ada orang mati, mayat terpaksa ditanam, oleh itu kubur
perlu digali dulu. Tetapi yang ganjil mengenai hamba Allah ini ialah
dia tidak gali kubur untuk tanam mayat.
Sebaliknya apabila orang mati sudah ditanam, waris sudah lama balik
kerumah dan Munkar Nakir sudah menyoal, barulah penggali ini datang ke
kubur untuk korek balik.
Dia nak tengok macam mana rupa mayat setelah di INTERVIEW oleh Munkar
Nankir. Dia korek 1 kubur, 2 kubur, 3 kubur, 10 kubur, 50 kubur sampai
100 kubur. Lepas itu, penggali pergi kepada Imam Suffian dan bertanya
kepadanya: "Ya Imam, kenapakah daripada 100kubur orang Islam yang aku
gali, dua sahaja yang mana mayat di dalamnya masih berhadap kiblat.
Yang 98 lagi sudah beralih ke belakang?". Jawab Imam Suffian:" Diakhir
zaman hanya 2 dari 100 umat Islam yang percaya rezeki itu di tangan
Allah. 98 orang lagi tidak percaya bahawa rezeki di tangan Tuhan".
Itulah sebabnya apabila umat Islam tertekan dengan SOGOKAN duit yang
banyak, biasanya, iman dia akan beralih. Nyatalah iman semut lebih
kuat dari iman manusia.
Kata Saidina Ali:
"ILMU ITU LEBIH BAIK DARIPADA HARTA".
"ILMU MENJAGA ENGKAU DAN ENGKAU MENJAGA HARTA".
"ILMU MENJADI HAKIM, HARTA DIHAKIMKAN".
"HARTA BERKURANGAN APABILA DIBELANJAKAN DAN ILMU BERTAMBAH APABILA
DIBELANJAKAN".
--
Mencari keredhaan Allah itu lebih utama
dari memenangi hati pemimpin dan
menggembirakan orang-orang munafik.
"Seseorang yang tidak ada sebahagian Al-Quran di dalam hatinya adalah seumpama rumah yang ditinggal kosong"
Mamak...Hiburan Islam 1...!!!
Ingatan Buat Kaum Hawa
Wahai Hawa,Kenapa..
engkau tak menghargai nikmat Iman dan Islam
itu?
Kenapa..
mesti engkau kaku dalam mentaati ajaran-Nya?
kenapa..
masih segan mengamalkan isi kandungan-nya ?
dan kenapa..
masih was-was dalam mematuhi perintah-Nya?
Wahai Hawa,
Sedarlah..
Tangan yang mengoncang buaian..
boleh mengoncang dunia,
Sedarlah hawa..
kau boleh mengoncang dunia
dengan melahirkan manusia yang hebat!!
yakni yang Soleh dan Solehah,
kau boleh menggegar dunia
dengan menjadi isteri yang taat
serta memberi dorongan dan
sokongan pada suami yang sejati
dalam menegakkan Islam di mata dunia.
Tapi hawa..
jangan sesekali kau cuba menggoncang keimanan
lelaki dengan lembut tuturmu, dengan ayu
wajahmu,
dengan lengguk tubuhmu.
Jangan kau menghentak-hentak kakimu untuk
menyatakan kehadiranmu.
Jangan Hawa,
jangan sesekali cuba menarik perhatian kaum
Adam yang bukan
suamimu..kerana aku khuatir ia mengundang
kemurkaan
dan kebencian ALLAH.
BAHANA! Ia bisa memberi kegembiraan pada
syaitan..
kerana wanita ialah jala syaitan,
alat yang di eksploitasikan oleh syaitan dalam
menyesatkan kaum Adam.
Hawa,
Andai engkau masih remaja..
jadilah anak yang Solehah
buat kedua ibu bapamu,
andai engkau sudah bersuami..
jadilah isteri yang meringankan
beban suamimu,
andai engkau seorang ibu..
didiklah anakmu
sehingga ia tak gentar memperjuangkan Ad-din
ALLAH.
Hawa,
Andai engkau belum berkahwin,
jangan kau risau akan jodohmu,
ingatlah hawa janji TUHAN kita,
wanita yang baik adalah untuk
lelaki yang baik.
Jangan menggadaikan maruahmu..
hanya semata-mata
kerana seorang lelaki,
jangan memakai pakaian yang menampakkan
susuk tubuhmu
hanya untuk menarik perhatian dan memikat kaum
lelaki,kerana kau bukan memancing hatinya..
tapi merangsang nafsunya.
Wahai Hawa,
Jangan sesekali dikau mulakan pertemuan dengan
lelaki yang bukan muhrim kerana aku khuatir dari
mata turun ke hati,
dari senyuman membawa ke salam, dari salam
cenderung kepada pertemuan
dan dari pertemuaan...
takut lahirnya nafsu kejahatan yang menguasai
diri.
Hawa,
Lelaki yang Baik tidak melihat paras rupa,
Lelaki yang Soleh tidak memilih wanita melalui
keseksiannya,
Lelaki yang Warak tidak menilai wanita melalui
keayuaannya,
kemanjaannya serta kemampuannya
menggoncang iman mereka.
Tetapi hawa,
Lelaki yang Baik akan menilai wanita melalui
akhlaknya,
peribadinya dan ad-dinnya...
Lelaki yang Soleh tidak menginginkan
sebuah pertemuan dengan wanita yang bukan
muhrimnya
kerana dia takut menberi kesempatan pada syaitan
untuk
mengodanya.
Lelaki yang Warak juga tak mahu bermain cinta
sebabnya dia tahu apa matlamat
dalam sebuah hubungan antara lelaki dan wanita
yakni perkahwinan.
Oleh itu Hawa,
Jagalah pandanganmu,
jagalah pakaianmu,
jagalah akhlakmu,
kuatkan pendirianmu...
Andai kata ditakdirkan tiada cinta dari Adam
untukmu,
cukuplah hanya cinta ALLAH menyinari dan
memenuhi jiwamu,
biarlah hanya cinta kedua ibu bapamu
yang memberi hangatan kebahagiaan
buat dirimu,
cukuplah sekadar cinta adik beradik serta keluarga
yang
akan membahagiakan dirimu.
Hawa,
Cintailah ALLAH..
dikala susah dan senang
kerana kau akan memperolehi
cinta dari insan yang juga menyintai ALLAH.
Cintailah kedua ibu bapamu..
kerana kau akan perolehi keredhaan ALLAH.
Cintailah keluargamu..
kerana tiada cinta selain cinta keluarga.
Hawa ,
Ingatanku yang terakhir,
biarlah tangan yang menggoncang buaian ini
dapat menggoncang dunia dalam mencapai
keredhaan ILAHI.
Jangan sesekali..
tangan ini juga yang menggoncang keimanan
kaum Adam,
kerana aku sukar menerimanya dan aku benci
mendengarnya.
أ¢â‚¬إ“Dunia adalah perhiasan & sebaik-baik perhiasan
adalah Wanita Sholehahأ¢â‚¬? (Hadith Riwayat Muslim).
Muhasabah Iman Cermin Nafsu...!!!
Bila Al-Quran Bicara
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al A'raaf <7 : 36).
Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku. Dengan wudu' aku kau sentuh, dalam keadaan suci Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari. Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari.
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra. Sekarang engkau telah dewasa... Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku... Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah... Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu. Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja? Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya.
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu. Kadang kala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa. Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syaitan. Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian. Di atas almari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman. Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu disurau..... Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...engkau baca quran pagi atau nonton berita TV. Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia. Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa.
Engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan... Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmalah). Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati muzik duniawi. Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci keretamu. Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stesen radio kegemaranmu.
Aku tahu kalau itu bukannya stesen Radio yang senantiasa melantunkan ayatku. Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja. Di Komputermu pun kau putar muzik kegemaranmu. Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun. E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan. Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku. Bila malam tiba engkau tahan menonton berjam-jam di depan TV. Menonton pertandingan Liga Italia , muzik atau Filem dan Sinetron duniawi. Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah.
Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam almari. Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu. Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali Itupun hanya beberapa lembar dariku, Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu. Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.
Apakah Quran, TV, radio, komputer, dapat memberimu pertolongan? Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba. Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya. Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
Sekarang engkau begitu mudah membuang waktumu... Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu... Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu.. Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati... Di kuburmu nanti.... Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan. Yang akan membantu engkau membela diri. Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu dari perjalanan di alam akhirat. Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu, Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.
Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari. Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci, Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui, yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah. Keluarkanlah segera aku dari almari atau lacimu... Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci keretamu Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu. Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu
Sentuhilah aku kembali...Baca dan pelajari lagi aku....Setiap datangnya pagi dan sore hari. Seperti dulu....dulu sekali...Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos... Di surau kecil kampungmu yang damai. Jangan biarkan aku sendiri....Dalam bisu dan sepi....
"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk duniamu,
Utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk akhiratmu"
Mamak...Nasihat Seminit...!!!
MISI TERPENTING IBLIS LAKNATULLAH : SUATU PENDEDAHAN...
Seperti yang kita telah ketahui bahawa Iblis dan Syaitan laknatullah senantiasa akan mengganggu manusia.
Kejadian ini adalah sebagaimana dikhabarkan di dalam Al-Quran, yang mana gangguan ini akan berlaku sejak manusia dijadikan sehingga hari Qiamat kelak. Syaitan telah berjanji akan merosakkan manusia, sejak kejadian manusia yang pertama iaitu Nabi Adam A.S.
Oleh yang demikian, sebagai penyambung waris manusia maka kita haruslah mengetahui segala tipu daya yang dijalankan oleh syaitan agar kita dapat menghalang gangguan tersebut kerana sebagai manusia kita tidak terlepas dari tipu daya Syaitan.
Syaitan akan mencuba sedaya upaya untuk memperdaya dan merosakkan manusia dengan memperdayakan manusia sejak terjadinya setitik air mani hinggalah ke akhir hayat mereka, dan yang paling dahsyat ialah sewaktu akhir hayat iaitu ketika manusia itu menempuh sakaratul maut. Syaitan mengganggu manusia sewaktu sakaratul maut disusun menjadi 7 golongan dan rombongan.
Diriwayatkan hadith Rasulullah S.A.W bermaksud "Ya Allah aku berlindung dengan Engkau daripada perdayaan Syaitan di waktu maut."
Rombongan 1
Akan datang Syaitan dengan banyaknya dengan berbagai rupa yang pelik dan aneh seperti emas, perak dan lain-lain, serta sebagai makanan dan minuman yang lazat-lazat.
Oleh disebabkan orang yang ebrada di dalam sakaratul maut itu pada masa hidupnya sangat tamak dan haloba kepada barang-barang tersebut, maka diraba dan disentuhnya barangan Syaitan itu, di waktu itu nyawanya putus dari tubuh.
Inilah yang dikatakan mati yang lalai dan lupa kepada Allah S.W.T, inilah jenis mati fasik dan munafik, ke nerakalah tempatnya.
Rombongan 2
Akan datang Syaitan kepada orang yang didalam sakaratul maut itu merupakan diri sebagai rupa binatang yang di takuti seperti, harimau, singa, ular dan kala jengking yang amat berbisa.
Apabila orang yang sedang didalam sakaratul maut itu memandangnya saja kepada binatang itu, maka dia pun meraung dan melompat sekuat hati. Maka seketika itu juga akan putuslah nyawa itu dari badannya, maka matinya itu disebut sebagai mati lalai dan mati dalam keadaan lupa kepada Allah S.W.T, matinya itu sebagai Fasik dan Munafik dan ke nerakalah tempatnya.
Rombongan 3
Akan datang Syaitan mengacau dan memperdayakan orang yang di dalam sakaratul maut itu dengan merupakan dirinya kepada binatang yang menjadi minat kepada orang yang hendak mati itu, kalau orang yang hendak mati itu berminat kepada burung, maka dirupai dengan burung, dan jika dia minat dengan kuda lumba untuk berjudi, maka dirupakan dengan Kuda lumba (judi). Jika dia minat dengan dengan ayam sabung, maka dirupakan dengan ayam sabung yang cantik.
Apabila tangan orang yang hendak mati itu meraba-raba kepada binatang kesayangan itu dan waktu tengah meraba-raba itu dia pun mati, maka matinya itu di dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah S.W.T, matinya itu mati Fasik dan Munafik, maka nerakalah tempatnya.
Rombongan 4
Akan datang Syaitan merupakan dirinya sebagai rupa yang paling dibenci oleh orang yang akan mati, seperti musuhnya ketika hidupnya dahulu maka orang yang di dalam sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu kepada musuh yang dibencinya itu. Maka sewaktu itulah maut pun datang dan matilah ia sebagai mati Fasik dan Munafik, dan nerakalah tempatnya.
Rombongan 5
Akan datang Syaitan merupakan dirinya dengan rupa sanak-saudara yang hendak mati itu, seperi ayah ibunya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan orang yang di dalam sakaratul maut itu sangat mengharapkan minuman dan makanan lalu dia pun menghulurkan tangannya untuk mengambil makanan dan minuman yang dibawa oleh si ayah dan si ibu yang dirupai oleh Syaitan.
Syaitan yang menyerupai ayah dan ibu si mati akan berkata dengan rayu-merayu "Wahai anakku inilah sahaja makanan dan bekalan yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah bahawa engkau akan menurut kami dan menyembah Tuhan yang kami sembah, supaya kita tidak lagi bercerai dan marilah bersama kami masuk ke dalam syurga."
Maka dia pun sudi mengikut pelawaan itu dengan tanpa berfikir lagi, ketika itu waktu matinya pun sampai maka matilah dia di dalam keadaan kafir, kekal ia di dalam neraka dan terhapuslah semua amal kebajikan semasa hidupnya.
Rombongan 6
Akan datanglah Syaitan merupakan dirinya sebagai ulamak-ulamak yang membawa banyak kitab-kitab, lalu berkata ia, "Wahai muridku, lamalah sudah kami menunggu akan dikau, berbagai ceruk telah kami pergi, rupanya kamu sedang sakit di sini, oleh itu kami bawakan kepada kamu doktor dan bomoh bersama dengan ubat untukmu."
Lalu diminumnya ubat, itu maka hilanglah rasa penyakit itu, kemudian penyakit itu datang kembali. Lalu datanglah pula Syaitan yang menyerupai ulamak dengan berkata; "Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati didalam keadaan baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?" Berkata orang yang sedang dalam sakaratul maut; "Aku tidak tahu."
Berkata ulamak Syaitan; "Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulamak yang tinggi dan hebat, baru sahaja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat syurga yang tinggi. Cubalah kamu lihat syurga yang telah disediakan untukmu, kalau kamu hendak mengetahui Zat Allah S.W.T hendaklah kamu patuh kepada kami."
Ketika itu orang yang dalam sakaratul maut itu pun memandang ke kanan dan ke kiri, dan dilihatnya sanak-saudaranya semuanya berada di dalam kesenangan syurga, (syurga palsu yang dibentangkan oleh Syaitan bagi tujuan mengacau orang yang sedang dalam sakaratul maut). Kemudian orang yang sedang dalam sakaratul maut itu bertanya kepada ulamak palsu; "Bagaimanakah Zat Allah?" Syaitan merasa gembira apabila jeratnya mengena lalu syaitan berkata; "Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu."
Apabila tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna warni itu, maka orang yang dalam sakaratul maut itu pun dapat melihat satu benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi. Berkatalah Syaitan; "Itulah dia Zat Allah yang patut kita sembah."
Berkata orang yang dalam sakaratul maut; "Wahai guruku, bukankah ini benda yang benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai jihat enam, iaitu benda besar ini ada di kirinya dan kanannya, mempunyai atas dan bawahnya, mempunyai depan dan belakangnya. Sedangkan Zat Allah tidak menyerupai makhluk, sempurna Maha Suci Dia dari sebarang sifat kekurangan. Tapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang di ketahui dahulu. Tapi sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini."
Dalam keraguan itu maka Malaikat Maut pun datang dan terus mencabut nyawanya, maka matilah orang itu di dalam keadaan dikatakan kafir dan kekal di dalam neraka dan terhapuslah segala amalan baik selama hidupnya di dunia ini.
Rombongan 7
Rombongan Syaitan yang ketujuh ini Syaitan terdiri dari 72 barisan sebab menjadi 72 barisan ialah kerana dia menepati Iktikad Muhammad s.a.w. bahawa umat Muhammad akan terbahagi kepada 73 puak (barisan). Satu puak sahaja yang benar (ahli sunnah waljamaah) 72 lagi masuk ke neraka kerana sesat.
Ketahuilah bahawa Syaitan itu akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan 72 macam yang setiap satu berlain di dalam waktu manusia sakaratul maut. Oleh itu hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hampir meninggal dunia akan talkin Laa Ilaaha Illallah untuk menyelamatkan dirinya dari gangguan Syaitan dan Iblis yang akan berusaha bersungguh-sungguh mengacau orang yang sedang dalam sakaratul maut.
Bersesuaian dengan sebuah hadith yang bermaksud; "Ajarkan oleh kamu (orang yang masih hidup) kepada orang yang hampir mati itu: Laa Ilaaha Illallah."
Thursday, January 6, 2011
Ulama Saka Nabi...!!!
Wali Songo (Sunan Gresik)
Maulana Malik Ibrahim, atau Makdum Ibrahim As-Samarqandy diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah, http://en.wikipedia.org/wiki/Samarkand pada paruh awal abad 14. Babad Tanah Jawi versi Meinsma menyebutnya Asmarakandi, mengikuti pengucapan lidah Jawa terhadap As-Samarqandy, berubah menjadi Asmarakandi. Maulana Malik Ibrahim kadang juga disebut sebagai Syeikh Magribi. Sebagian rakyat malah menyebutnya Kakek Bantal.
Ia bersaudara kandung dengan Maulana Ishak, ulama terkenal di Samudra Pasai, sekaligus ayah dari Sunan Giri (Raden Paku).
Ibrahim dan Ishak adalah anak dari seorang ulama, bernama Maulana Jumadil Kubro, atau Syeikh Jumadil Qubro. Maulana Jumadil Kubro diyakini sebagai keturunan ke-10 dari Saidina Husein, cucu Nabi Muhammad SAW.
Syekh Jumadil Qubro, dan kedua anaknya, Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak bersama sama datang ke pulau Jawa. Setelah itu mereka berpisah, Syeikh Jumadil Qubro tetap di pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim ke Champa (http://en.wikipedia.org/wiki/Champa), Vietnam Selatan, dan adiknya Maulana Ishak mengislamkan Samudra Pasai.
Maulana Malik Ibrahim bermukim di Champa selama tiga belas tahun sejak tahun 1379. Ia malah menikahi putri raja, yang memberinya dua putra. Mereka adalah Raden Rahmat (dikenal dengan Sunan Ampel) dan Sayid Ali Murtadha alias Raden Santri. Merasa cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, tahun 1392 M Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa meninggalkan keluarganya.
Beberapa versi menyatakan bahwa kedatangannya disertai beberapa orang. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni desa Sembalo, daerah yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang, adalah daerah Leran kecamatan Manyar, 9 kilometer utara kota Gresik.
Aktivitas pertama yang dilakukannya ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati masyarakat secara gratis.
Sebagai tabib, kabarnya, ia pernah diundang untuk mengobati istri raja yang berasal dari Campa. Besar kemungkinan permaisuri tersebut masih kerabat istrinya.
Kakek Bantal juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam. Ia merangkul masyarakat bawah -kasta yang disisihkan dalam Hindu. Maka sempurnalah misi pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran, tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini terdapat di kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.
Maulana Malik Ibrahim mulai menyiarkan Islam di tanah Jawa bagian timur. Dari sanalah beliau memulai menyingsingkan lengan bajunya, berjuang untuk mengembangkan Islam. Adapun caranya pertama-tama ialah dengan jalan mendekati pergaulan dengan masyarakat. Dengan budi bahasa yang ramah tamah serta ketinggian akhlk, sebagaimana diajarkan Islam, hal itu senantiasa diperlihatkannya di dalam pergaulan sehari-hari. Beliau tidak menentang secara tajam kepada agama dan kepercayaan hidup dari penduduk asli. Begitu pula beliau tidak menentang secara spontan terhadap adat istiadat yang ada serta berlaku dalam kehidupan mereka, melainkan beliau hanya memperlihatkan keindahan dan ketinggian ajaran-ajaran dan didikan yang dibawa Islam. Berkat keramahtamahannya serta budi bahasa dan pergaulannya yang sopan santun itulah, banyak masyarakat yang tertarik masuk ke dalam Islam.
Untuk memperiapkan kader umat yang terdidik bagi melanjutkan perjuangan guna menegakkan ajaran-ajaran Islam, maka dibukanyalah pesantren-pesantren yang merupakan perguruan Islam tempat mendidik serta menggembleng para siswa sebagai calon muballigh Islam untuk masa depan. Bertambah banyak orang yang masuk Islam, bertambah berat pula tugas dan pekerjaannya. Tentu saja orang-orang itu tidak dibiarkan begitu saja. Mereka harus diberi didikan dan penerangan secukupnya sehingga keimanannya menjadi kuat dan keyakinannya menjadi kokoh.
Dalam riwayat dikatakan, bahwa Maulana Maghribi itu adalah keturunan dari Zainal 'Abidin bin Husein bin 'Ali ra., keterangan ini menurut buku karangan Thomas Stamford Raffles.
Sebagaimana diketahui, Raffles (1781-1826) adalah seorang politisi Inggris, serta bekas GubJen Inggris di Nusantara 1811-1816. Adapun bukunya yang terkenal mengenai tanah Jawa ialah History of Java (Sejarah Jawa) yang ditulisnya pada tahun 1817.
Mengenai filsafat ketuhanannya, di antaranya Syekh Maulana Malik Ibrahim pernah mengatakan apakah yang dinamakan Allah itu? Ujarnya : "Yang dinamakan Allah ialah sesungguhnya yang diperlukan ada-Nya."
Menurut sebagian riwayat mengatakan bahwa beliau berasal dari Persia. Bahkan dikatakan bahwa Maulana Malik Ibrahim beripar dengan raja di negeri Chermain. Mengenai letak negeri Chermain ini berselisihlah para sejarawan. Raffles berpendapat, bahwa Chermain itu terletak di Hindustan, sedangkan sejarawan lainnya mengatakan bahwa letaknya Chermain adalah di Indonesia.
Adapun mengenai orang tuanya, kapan beliau dilahirkan serta di mana, dalam hal ini belum diketahui dengan pasti. Ada yang mengatakan bahwa beliau berasal dari Kasyan, Persia. Bilamana beliau meninggal dunia? Kalau ditilik dari batu nisan yang terdapat pada makam Maulana Malik Ibrahim di Gresik, dekat Surabaya terukir tahun meninggalnya 882 H (1419 M).
Salah satu sumber menyebutkan, bahwa beliau berasal dari Gujarat di India, yang rupanya di samping berniaga, beliau juga menyiarkan Islam.
Makam Maulana Malik Ibrahim terletak di kampung Gapura di Gresik. Sekarang jalan yang menuju ke makam tersebut diberi nama Jalan Malik Ibrahim.
Dalam sejarah, beliau dianggap sebagai pejuang utama serta pelopor dalam menyebarkan Islam di tanah Jawa, dan besar pula jasanya terhadap agama dan masyarakat.
Ulama Saka Nabi...!!!
Wali Songo (Sunan Ampel)
Ibrahim Asmarakandi disebut juga sebagai Maulana Malik Ibrahim. Ia dan adiknya, Maulana Ishaq adalah anak dari Syekh Jumadil Qubro. Ketiganya berasal dari Samarkand, Uzbekistan, Asia Tengah. http://en.wikipedia.org/wiki/Samarkand
Silsilah
.Sunan Ampel @ Raden Rahmat @ Sayyid Ahmad Rahmatillah bin.Maulana Malik Ibrahim @ Ibrahim Asmoro @Ibrahim Akbar bin
.Syaikh Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar Khan bin
.Ahmad Jalaludin Khan bin
.Abdullah Khan bin
.Abdul Malik Al-Muhajir (Nasrabad,India) bin
.Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut) bin
.Muhammad Sohib Mirbath (Hadhramaut)
.Ali Kholi' Qosam bin
.Alawi Ats-Tsani bin
.Muhammad Sohibus Saumi'ah bin
.Alawi Awwal bin
.Ubaidullah bin
.Ahmad al-Muhajir bin
.Isa Ar-Rumi bin
.Muhammad An-Naqib bin
.Ali Uradhi bin
.Ja'afar As-Sodiq bin
.Muhammad Al Baqir bin
.Ali Zainal 'Abidin bin
.Imam Hussain
Al-Husain putera Ali bin Abu Tholib dan Fatimah Az-Zahro binti Muhammad Rasulullah.
Jadi, Sunan Ampel memiliki darah Uzbekistan dan Champa dari sebelah ibu. Tetapi dari ayah leluhur mereka adalah keturunan langsung dari Ahmad al-Muhajir, Hadhramaut. Bermakna mereka termasuk keluarga besar Saadah BaAlawi.
Sejarah dakwah
Syekh Jumadil Qubro, dan kedua anaknya, Maulana Malik Ibrahim dan Maulana Ishak bersama sama datang ke pulau Jawa. Setelah itu mereka berpisah, Syekh Jumadil Qubro tetap di pulau Jawa, Maulana Malik Ibrahim ke Champa, Vietnam Selatan (http://en.wikipedia.org/wiki/Champa) , dan adiknya Maulana Ishak mengislamkan Samudra Pasai.Di Kerajaan Champa, Maulana Malik Ibrahim berhasil mengislamkan Raja Champa, yang akhirnya merubah Kerajaan Champa menjadi Kerajaan Islam. Akhirnya dia dijodohkan dengan putri Champa, dan lahirlah Raden Rahmat. Di kemudian hari Maulana Malik Ibrahim hijrah ke Pulau Jawa tanpa diikuti keluarganya.
Sunan Ampel datang ke pulau Jawa pada tahun 1443, untuk menemui bibinya, Dwarawati. Dwarawati adalah seorang putri Champa yang menikah dengan raja Majapahit yang bernama Prabu Kertawijaya.
Sunan Ampel menikah dengan Nyai Ageng Manila, putri seorang adipati di Tuban yang bernama Arya Teja. Mereka dikaruniai 4 orang anak, yaitu: Putri Nyai Ageng Maloka, Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat) dan seorang putri yang kemudian menjadi istri Sunan Kalijaga.
Pada tahun 1479, Sunan Ampel mendirikan Mesjid Agung Demak.
Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481 di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Mesjid Ampel, Surabaya.
Ulama Saka Nabi...!!!
Wali Songo (Sunan Bonang)
Lompat ke: pandu arah, gelintar
Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum Ibrahim. Dia adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Bonang adalah sebuah desa di kabupaten Jepara.Sunan Bonang wafat pada tahun 1525 M, dan saat ini makamnya berada di kota Gresik.
Silsilah
.Sunan Bonang @ Ibrahim Makdum bin.Sunan Ampel @ Raden Rahmat @ Sayyid Ahmad Rahmatillah bin
.Maulana Malik Ibrahim bin
.Syaikh Jumadil Qubro @ Jamaluddin Akbar Khan bin
.Ahmad Jalaludin Khan bin
.Abdullah Khan bin
.Abdul Malik Al-Muhajir (Nasrabad,India) bin
.Alawi Ammil Faqih (Hadhramaut) bin
.Muhammad Sohib Mirbath (Hadhramaut)
.Ali Kholi' Qosam bin
.Alawi Ats-Tsani bin
.Muhammad Sohibus Saumi'ah bin
.Alawi Awwal bin
.Ubaidullah bin
.Ahmad al-Muhajir bin
.Isa Ar-Rumi bin
.Muhammad An-Naqib bin
.Ali Uradhi bin
.Ja'afar As-Sodiq bin
.Muhammad Al Baqir bin
.Ali Zainal 'Abidin bin
.Imam Hussain
Al-Husain putera Ali bin Abu Tholib dan Fatimah Az-Zahro binti Muhammad Rasulullah.
Karya Sastra
Sunan Bonang banyak menggubah sastra berbentuk suluk atau tembang tamsil. Antara lain Suluk Wijil yang dipengaruhi kitab Al Shidiq karya Abu Sa'id Al Khayr. Sunan Bonang juga menggubah tembang Tombo Ati yang kini masih sering dinyanyikan orang.Apa pula sebuah karya sastra dalam bahasa Jawa yang dahulu diperkirakan merupakan karya Sunan Bonang dan oleh ilmuwan Belanda seperti Schrieke disebut Het Boek van Bonang atau buku (Sunan) Bonang. Tetapi oleh G.W.J. Drewes, seorang pakar Belanda lainnya, dianggap bukan karya Sunan Bonang, melainkan dianggapkan sebagai karyanya.
Keilmuan
Sunan Bonang juga terkenal dalam hal ilmu kebathinannya. Beliau mengembangkan ilmu (dzikir) yang berasal dari Rasullah SAW, kemudian beliau kombinasi dengan kesimbangan pernafasan yang disebut dengan rahasia Alif Lam Mim ( ا ل م ) yang artinya hanya Allah SWT yang tahu. Sunan Bonang juga menciptakan gerakan-gerakan fisik atau jurus yang Beliau ambil dari seni bentuk huruf Hijaiyyah yang berjumlah 28 huruf dimulai dari huruf Alif dan diakhiri huruf Ya'. Beliau menciptakan Gerakan fisik dari nama dan simbol huruf hijayyah adalah dengan tujuan yang sangat mendalam dan penuh dengan makna, secara awam penulis artikan yaitu mengajak murid-muridnya untuk menghafal huruf-huruf hijaiyyah dan nantinya setelah mencapai tingkatnya diharuskan bisa baca dan memahami isi Al-Qur'an. Penekanan keilmuan yang diciptakan Sunan Bonang adalah mengajak murid-muridnya untuk melakukan Sujud atau Sholat dan dzikir. Hingga sekarang ilmu yang diciptakan oleh Sunan Bonang masih dilestarikan di Indonesia oleh generasinya dan diorganisasikan dengan nama Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam Silat Tauhid Indonesia
Subscribe to:
Posts (Atom)